Euro 2024 memicu impian anak laki-laki Ukraina yang lolos dari kengerian di kampung halamannya

Euro 2024 memicu impian anak laki-laki Ukraina yang lolos dari kengerian di kampung halamannya

Euro 2024 memicu impian anak laki-laki Ukraina yang lolos dari kengerian di kampung halamannya. Euro 2024 menyebabkan angan-angan anak laki laki Ukraina yang dapat lolos dari kengerian di daerah halamannya
Jerman — Kyryl Vidkovskyi sesuai sama beberapa anak yang terobsesi dengan sepak bola. Ia memfavoritkan Lionel Messi serta memakan tiap-tiap menit senggangnya dengan menyepak bola, latihan bersama kawan-kawannya, serta punya mimpi jadi pemain sepak bola. Sejumlah mimpi itu menolong Kyryl masih bertahan sewaktu ia memakan 27 hari di dalam ruang bawah tanah sekolahnya di Yahidne, Ukraina, seusai agresi Rusia di Februari 2022.

Diminta keluar rumah mereka serta masuk ke dalam tempat bawah tanah sekolah oleh pasukan Rusia, Kyryl, yang ketika itu anyar berumur sepuluh tahun, yaitu salah di antara satu dari lebih dari pada 300 orang dari kampungnya yang bertahan hidup dalam neraka waktu nyaris 1 bulan. Sejumlah masyarakat kampung mati — tak ada listrik atau air bersih, makanan cuman berwujud stock yang berasal dari almari sebelumnya dibawa keluar rumah mereka — serta bertahan hidup yaitu kendala sehari-hari, tiap-tiap jam.

Euro 2024 memicu impian anak laki-laki Ukraina yang lolos dari kengerian di kampung halamannya

Euro 2024 memicu impian anak laki-laki Ukraina yang lolos dari kengerian di kampung halamannya

Kyryl tetap mengimpikan sepak bola. Dia memahat beberapa gambar sepak bola pada dinding — manusia tongkat, di atas lapangan sepak bola. “Anda mesti mengarahkan perhatian Anda,” kata Kyryl pada ESPN. “Saya mendapati sepotong batu bara di lantai serta memulai menggambar pada dinding. Cuman pemain sepak bola di dalam lapangan. Saya senang sepak bola serta pengin main, namun saya tak dapat. Mungkin saya tak pahami kenapa, namun saya tak dapat main.
“Faksi Rusia mengucapkan kalau beberapa orang yang diamankan di sekolah. Kalau mereka tidak bisa pergi ke toilet waktu dua, 3 hari. Cuma satu air yang kami punya bercampur dengan pasir. Itu menyeramkan.”

2 tahun setelah itu, Kyryl, yang saat ini berumur 13 tahun, bersama ibunya. Kseniia serta ayahnya Kostya, mulai hidup anyar di Jerman, di kota Bielefeld dekat Dortmund. Mereka tergolong pada 300 orang dari Ukraina — tentara yang luka, keluarga pada mereka yang wafat dalam perlawanan, serta mereka yang udah bertahan pada perseteruan di lokasi masyarakatan — yang udah diundang ke Euro 2024 buat hadiri kompetisi Ukraina serta bersua dengan anggota team Serhiy Rebrov. Perserikatan Sepak Bola Ukraina mengendalikan ticket serta transportasi buat keluarga itu buat hadiri kompetisi hari Rabu menentang Belgia di Stuttgart.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *