Enam orang hilang, termasuk taipan teknologi Inggris Mike Lynch, dan satu orang tewas setelah tornado menenggelamkan kapal pesiar mewah di lepas pantai Sisilia
Tim penyelamat pada hari Senin mencari enam orang – termasuk taipan teknologi Inggris Mike Lynch – yang hilang setelah sebuah kapal pesiar mewah terkena tornado dan tenggelam di lepas pantai Sisilia, menewaskan satu dari 22 orang di dalamnya.
Kapal itu dilanda tornado sekitar pukul 5 pagi pada hari Senin, menurut juru bicara Penjaga Pantai Italia. Kapal pesiar itu berlabuh sekitar setengah mil dari pelabuhan Porticello di pulau Mediterania.
Empat warga Inggris dan dua warga Amerika termasuk di antara mereka yang hilang, kata juru bicara tersebut.
Sebuah sumber mengatakan kepada CNN bahwa Lynch, pendiri raksasa perangkat lunak Autonomy, adalah penumpang kapal pesiar tersebut. Sumber tersebut berbicara kepada CNN dengan syarat anonimitas, karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Enam orang hilang, termasuk taipan teknologi Inggris Mike Lynch, dan satu orang tewas setelah tornado
Lima belas orang berhasil diselamatkan, termasuk istri Lynch, Angela Bacares, dan satu anak diterbangkan ke rumah sakit anak-anak di Palermo. Total delapan orang dirawat di rumah sakit, menurut kantor walikota. Satu mayat ditemukan di lambung kapal pesiar, kata Penjaga Pantai.
Puting beliung kecil – salah satu dari beberapa jenis tornado – berkembang di wilayah tersebut pada Senin pagi. Menurut laporan dari European Severe Weather Database. Badai kuat lainnya di Sisilia membawa hujan deras pada Minggu malam, menyebabkan curah hujan lebih dari 4 inci (100 mm) dalam waktu kurang dari empat jam di Brolo, sebelah timur Palermo.
Prakiraan cuaca telah memperingatkan potensi angin kencang, dengan badai di seluruh wilayah selatan Italia pada hari Minggu, tambah juru bicara Penjaga Pantai.
Salah satu korban selamat, Charlotte, 35, menggambarkan bagaimana dia berjuang untuk menggendong putrinya yang berusia satu tahun. Sofia, lapor kantor berita Italia ANSA, ketika rentetan ombak menenggelamkan kapal pesiar tersebut.
“Dalam dua detik saya kehilangan bayi di laut, lalu saya langsung memeluknya kembali di tengah amukan ombak. Saya memeluknya erat-erat, dekat dengan saya, saat laut sedang badai,” katanya kepada wartawan. “Banyak yang berteriak.”
