Ashley Moyer-Gleich menjadi wanita yang terpilih untuk memimpin babak playoff NBA

Ashley Moyer-Gleich menjadi wanita yang terpilih untuk memimpin babak playoff NBA

Ashley Moyer-Gleich jadi wanita ke-2  yang dipilih untuk pimpin set playoff NBA
Ashley Moyer-Gleich bisa menjadi wanita ke-2  sebagai wasit laga playoff NBA sesudah dipilih sebagai salah satunya dari 36 official perputaran pertama, liga umumkan pada Kamis.

Telah lebih satu dasawarsa semenjak akhir kali seorang wanita pimpin laga playoff. Violet Palmer jadi wanita pertama kali yang dipilih untuk pekerjaan pascamusim. Tampil dalam sembilan laga di antara tahun 2006 dan 2012.

Moyer-Gleich – bekas pemain bola basket perguruan tinggi Seksi II di Kampus Millersville di negara sisi aslinya Pennsylvania – memvisualisasikan opsinya sebagai “tidak riil.”

Saat set playoff berjalan dan jumlah team makin sedikit. Begitupun crew yang pimpin. Cuma 12 wasit yang diputuskan untuk Final NBA dan terima jaket pemanasan putih yang diimpikan, suatu hal sebagai tekad periode panjang Moyer-Gleich.

Menurut Federasi Wasit Bola Basket Nasional. Moyer-Gleich gabung dengan staff wasit penuh waktu NBA pada November 2018, sebelumnya setelah jadi wasit di G-League NBA dan di WNBA. Ia kerjakan lebih dari 200 laga musim reguler dalam enam musim saat sebelum terima penghargaan pascamusim tahun ini.

Ashley Moyer-Gleich menjadi wanita yang terpilih untuk memimpin babak playoff NBA

Ashley Moyer-Gleich menjadi wanita yang terpilih untuk memimpin babak playoff NBA

Pemain berumur 36 tahun ini ialah satu dari 3 official yang lakukan kiprah playoff mereka. Bersama Marat Kogut dan J.T. Atau.

Saat set playoff berjalan dan jumlah team makin sedikit. Begitupun crew yang pimpin. Cuma 12 wasit yang diputuskan untuk Final NBA dan terima jaket pemanasan putih yang diimpikan, suatu hal sebagai tekad periode panjang Moyer-Gleich.

“Terang itu ialah sebuah inspirasi dan tujuan yang masihlah jauh di depan.” Ucapnya. “Dan semoga saya tetap ada di atas lintasan yang masih sama, terus tingkatkan tanggung-jawab saya di atas lapangan, mungkin berpindah dari wasit ke kepala crew di sejumlah titik dan mudah-mudahan dapat capai final – sebuah contoh atas sesuatu yang kami kerjakan.

“Entahlah saya yang pertama ataulah bukan. Saya berpikir cuma seorang wanita yang dapat menerobos dan memperoleh peluang itu bisa menjadi hal yang hebat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *