Nelly Korda, pegolf terbaik dunia yang berada di puncak sejarah
Sejarah bisa menjadi beban berat bagi sebagian orang. Mencoba menempa jalan yang belum pernah dilalui, mencoba menjadi yang pertama bisa menjadi tugas yang terlalu memberatkan bahkan bagi orang-orang hebat sekalipun. Harapannya, tekanannya meningkat seiring dengan setiap langkah yang diambil menuju prestasi yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Masih tinggal dua ronde lagi, atau 36 hole, untuk mencetak sejarah. Nelly Korda adalah seorang atlet yang tampak nyaman dengan apa yang mungkin terjadi di depannya.
“Melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan tetap hadir dan tetap berada dalam gelembung kecil saya sendiri.” Katanya kepada wartawan setelah putaran kedua di Cognizant Founders Cup, sebelum menertawakan bagaimana kata-kata itu bisa menjadi permainan minum begitu sering dia mengucapkannya.
Gelembung itulah yang membantu menjelaskan bagaimana pemain Amerika ini mampu menghasilkan penampilan menakjubkan tanpa bogey dalam kondisi sulit di Clifton, New Jersey, untuk menempatkan dirinya kembali dalam persaingan memperebutkan gelar LPGA Tour keenam berturut-turut yang memecahkan rekor.
Korda, peringkat 1 dunia, tertinggal enam pukulan dari pemimpinnya setelah putaran pertamanya. Enam di bawah par 66 yang diraihnya pada ronde kedua hanyalah satu dari tiga ronde bebas bogey di hari yang basah dan berangin dan memindahkannya ke posisi ketiga di papan peringkat, empat pukulan di belakang Madelene Sagstrom dan Rose Zhang yang berbagi keunggulan semalam.
Nelly Korda pegolf terbaik dunia yang berada di puncak sejarah
Pada Kejuaraan Chevron bulan lalu. Korda memenangkan gelar kelima berturut-turut untuk bergabung dengan Annika Sörenstam dan Nancy Lopez sebagai satu-satunya pemain yang memenangkan lima gelar berturut-turut dalam tur tersebut.
Jika pemain berusia 25 tahun itu mengamankan gelar keenamnya dalam beberapa pertandingan. Itu akan menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam olahraga. Ia tidak hanya dapat mengklaim sebagai pegolf wanita terbaik di dunia. Namun juga dapat dikatakan bahwa ia saat ini adalah atlet terbaik di dunia. Tentu saja, hanya sedikit orang yang begitu dominan dalam bidang pilihannya.
“Semuanya tentang tetap memperhatikan momen. Tetap hadir dalam kondisi seperti ini. Terutama di lapangan golf ini.” Tambahnya setelah ronde kedua.
Pemenang LPGA Tour sebanyak 13 kali. Yang terakhir kali kalah pada bulan Januari. Tidak mengherankan telah menjadi fokus perhatian menjelang turnamen ini dan selebritisnya sedang naik daun, seperti yang dibuktikan oleh kehadirannya di. Met Gala minggu ini.
Dia mengatakan kepada ESPN menjelang turnamen bahwa jadwalnya yang padat membuat dia tidak punya waktu untuk memikirkan tentang berada di puncak sejarah.
