Perang di Gaza bisa berlangsung tujuh bulan lagi

Perang di Gaza bisa berlangsung tujuh bulan lagi

Perang di Gaza bisa berlangsung tujuh bulan lagi, Israel memperingatkan

Perang di Gaza kemungkinan akan terus berlanjut setidaknya hingga akhir tahun ini, seorang pejabat Israel memperingatkan pada hari Rabu, tampaknya menolak gagasan bahwa pertempuran akan berakhir setelah serangan militer terhadap Hamas di Rafah.

Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan tahun 2024 telah “didefinisikan sebagai tahun pertempuran” oleh kabinet perang Israel.

“Kita sekarang berada di bulan kelima tahun 2024, yang berarti kita memperkirakan tujuh bulan lagi pertempuran untuk memperdalam pencapaian kita dan mencapai tujuan kita untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan Jihad Islam,” kata Hanegbi.

Komentar tersebut muncul ketika tank-tank Israel – yang terlihat pada hari Selasa di pusat Rafah untuk pertama kalinya sejak operasi dimulai awal bulan ini – terus menyelidiki kota Gaza selatan pada hari Rabu, meskipun ada tekanan global untuk menghentikan serangan tersebut.

Pemerintah Israel sebelumnya memberi isyarat bahwa memasuki Rafah akan menjadi tahap akhir perangnya melawan Hamas, yang menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan dahsyat di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 36.000 orang, menurut pejabat Palestina.
Meskipun pada awal bulan ini ada prospek untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sayap kabinet perang Israel yang lebih ekstrim telah mendesak agar serangan Rafah terus dilakukan, dengan alasan bahwa menghancurkan kelompok tersebut lebih mendesak dan lebih penting daripada mengembalikan serangan. sandera diyakini masih hidup di Gaza.

Perang di Gaza bisa berlangsung tujuh bulan lagi

Perang di Gaza bisa berlangsung tujuh bulan lagi

Namun komentar Hanegbi menunjukkan bahwa operasi Rafah mungkin tidak menandai berakhirnya permusuhan. Sehingga menimbulkan pertanyaan tentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan kampanye Israel dan rencananya mengenai pemerintahan Gaza pascaperang.

Meskipun Netanyahu menggambarkan Rafah sebagai “benteng terakhir” Hamas. Pasukannya telah beroperasi di wilayah utara. Namun militer sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah membongkar struktur komando militan tersebut.

Dalam sebuah wawancara radio di stasiun Israel Reshet Bet. Hanegbi mengatakan “telah secara jujur ​​dinyatakan pada hari-hari pertama presentasi rencana tersebut kepada kabinet bahwa perang akan berlangsung lama.”

“Anda harus memiliki kesabaran dan tahu bagaimana berdiri teguh. Ketahanan inilah yang membuat bangsa ini mampu bertahan selama 75 tahun. Bahkan 3.000 tahun sebelumnya. Hanya saja, jangan menggunakan stopwatch pada diri kita sendiri atau memberikan ultimatum,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *