Gempuran Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Meninggal

Gempuran Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Meninggal. Gempuran udara di halaman sebuah gereja di daerah Oromiya

Gempuran Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Meninggal. Gempuran udara di halaman sebuah gereja di daerah Oromiya, Ethiopia tewaskan 8 orang dan mencederai lima yang lain saat mereka sedang memetik jagung, menurut dua saksi mata dan parpol oposisi.

Gereja sebagai target ialah Gereja Full Gospel yang persisnya berada di dusun Baro, zone Horo Guduru Welega, area Kombolcha, Oromiya, berdasar laporan majalah Addis Standar.

Seorang pendeta dan petinggi gereja, yang tidak mau disebut namanya, mengutarakan ke majalah itu jika beberapa anggota gereja sedang kumpulkan jagung yang menyebar di gereja. Aktivitas yang pernah sudah diperkirakan itu dilakukan pada Senin pagi, 25 Desember 2023. Saksi mata Reuters memverifikasi hal itu.

Korban beberapa luka mendapatkan perawatan klinis di Rumah Sakit Kota Kombolcha. “Meski begitu, prospect keberlangsungan hidup mereka nampaknya benar-benar muram,” kata petinggi gereja itu, d ikutip oleh Addis Standar.

Responden majalah itu memvisualisasikan keadaan di area Kombolcha diikuti “perseteruan yang intensif” di antara kombatan Tentara Pembebasan Oromo (OLA) dan pasukan pemerintahan.

Perbincangan perdamaian di antara pemerintahan Ethiopia dan OLA yang mempunyai tujuan untuk akhiri perselisihan beberapa puluh tahun pada November. Lantas tidak capai persetujuan, hingga mengakibatkan gempuran sporadis di Oromiya, daerah paling besar di negara itu.

Jubir pemerintahan Ethiopia, Legesse Tulu, menampik memberi pengakuan berkenaan gempuran udara itu dan mengatakan sebagai “dusta mutlak”.

Dua diakon, dua pemain keyboard dari band gereja, dan seorang vokalis di gabungan suara termasuk antara korban meninggal, kata seorang anggota gereja yang minta tidak disebut namanya.

Gempuran Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Meninggal. Gempuran udara di halaman sebuah gereja di daerah Oromiya

Gempuran Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Meninggal. Gempuran udara di halaman sebuah gereja di daerah Oromiya

Saya menyaksikan mayat dan daging berantakan di kebun jagung,” kata pengunjung gereja itu ke Reuters.

Gempuran ini sedang diselidik, menurut kepala kantor Komisi Hak Asasi Manusia Etiopia (EHRC) yang dipilih negara, Badassa Lemessa. Dia menjelaskan faksinya sudah terima laporan berkenaan gempuran itu.

Warga yang lain jadi saksi gempuran menjelaskan jika satu kelompok anggota gereja itu kemungkinan terbunuh oleh gempuran pesawat tidak berawak atau drone. “Itu bukan helikopter. Kami tidak dapat menyaksikannya. Jaraknya benar-benar jauh dan suaranya seperti drone,” katanya.

OLA ialah barisan pecahan Front Pembebasan Oromo (OLF). Yang dilarang, sebuah partai oposisi yang datang dari pengisolasian sesudah Pertama Menteri Abiy Ahmed memegang pada 2018.

Keluh kesah mereka berakar pada sangkaan marginalisasi dan pengabaian warga di Oromiya. OLF mengatakan gempuran hari Senin itu dilaksanakan drone.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *